Sunday, May 22, 2016

Dedy Mizwar : Reklamasi Jakarta Proyek MAKSIAT ! Saya Akan Lawan Sampai Mati

Dedy Mizwar : Reklamasi Jakarta Proyek MAKSIAT ! Saya Akan Lawan Sampai Mati


DETIKOMPAS INFO - Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengkritik reklamasi Teluk Jakarta. Menurut dia, proyek pulau buatan itu justru merusak wilayah dipimpinnya, dan menimbulkan kesulitan bagi warganya.

Bahkan kabarnya, Deddy sampai meneteskan air mata saat membahas soal kerusakan lingkungan itu. Dia menyampaikan paparannya dalam sebuah diskusi bersama lembaga nirlaba Wahana Lingkungan Hidup Jabar.

Menurut Deddy, sebagian besar material buat proyek pulau buatan Jakarta diangkut dari daerah di Bogor Barat. Dia menyesalkan pembangunan justru malah merusak lingkungan dan menyengsarakan warganya.

"Janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan bencana ke daerah lain, janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan kemiskinan ke daerah lain," kata Deddy, seperti dilansir dari Antara, Minggu (22/5).

Deddy mengatakan, 80 persen eksploitasi batu, pasir, dan material lain proyek reklamasi dibawa dari Bogor Barat. Akibatnya, kondisi jalanan di daerah itu hancur. Masyarakat pun terkena imbasnya. Apalagi, kabarnya pungutan liar di tempat itu mencapai Rp 240 juta sehari, dibagi buat delapan pihak.

"Ini daerah tak bertuan. Seolah-olah enggak ada penegak hukum. Enggak ada penegak hukum di sana, dan satu tahun itu Rp 80,4 miliar punglinya. Hanya untuk membangun 17 pulau reklamasi Jakarta Utara. Jadi sebuah peradaban yang dibangun atas dasar kemaksiatan menurut saya itu," ujar Deddy.

Deddy menyatakan terus melawan kerusakan lingkungan di Jawa Barat hingga akhir hayat.
"Walaupun saya tahu tidak akan menang, walaupun saya tahu jauh dari menang, tapi saya akan melawan terus sampai saya mati. Siapa tahu saya mati dalam keadaan melawan jadi langsung masuk surga saya. Cara tercepat masuk surga saya kira itu. Mati dalam keadaan kezaliman, melawan kemaksiatan, walaupun udah enggak jadi Wakil Gubernur lagi, enggak penting ya. Ini komitmen saya. Saya kadang marah, tapi saya juga sedih," ucap Deddy.

Deddy menambahkan, Pemprov Jawa Barat hingga saat ini terus berkomitmen memperbaiki Sungai Citarum. Ada 130 komunitas Eco Village, dari 170 desa yang ada di bantaran Sungai Citarum ikut dilibatkan dalam membenahi sungai itu. Selain itu, ada 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat untuk merevitalisasi Citarum.

Lebih lanjut Deddy mengatakan, pendidikan lingkungan penting dilakukan dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak usia sekolah. Sehingga ke depannya akan tercipta sebuah generasi yang sadar lingkungan.

"Jadi menurut saya tidak ada yang tidak mungkin untuk kita bisa benahi, kalau kita bersama-sama dan konsisten. Saya selalu katakan, alam yang rusak oleh manusia pasti bisa dibenahi oleh manusia sendiri, selama manusia yang membenahinya kualitasnya lebih tinggi dari manusia yang merusaknya. Saya yakin, manusia-manusia yang ada di sini lebih tinggi kualitasnya daripada manusia yang merusak lingkungannya," tutup Deddy. 

SUMBER:  POSMETRO

Wednesday, May 18, 2016

Ketahuan Juga Setelah Ditutupi 40 Tahun, Terungkap AS Punya Utang Lebih Rp1.500 Triliun kepada Arab Saudi

Ketahuan Juga Setelah Ditutupi 40 Tahun, Terungkap AS Punya Utang Lebih Rp1.500 Triliun kepada Arab Saudi
Ketahuan Juga Setelah Ditutupi 40 Tahun, Terungkap AS Punya Utang Lebih Rp1.500 Triliun kepada Arab Saudi

Salah satu misteri terbesar finansial global baru saja terungkap, yaitu soal besaran utang Amerika Serikat terhadap Arab Saudi.

Dikutip Portal Piyungan, pada Senin (17/5/2016), Departemen Keuangan AS membeberkan nilai utang luar negeri mereka ke khalayak. Saudi disebutkan mengatongi surat utang AS senilai US$116,8 miliar atau lebih dari Rp1.551 triliun.

Nilai utang AS kepada Saudi sebelumnya menjadi misteri. Pasalnya selama empat dekade AS tidak pernah mengungkapkannya.

Besaran utang ini menjadikan Saudi pemegang utang luar negeri AS terbesar ke-13. China adalah negara yang memegang obligasi terbesar AS, hingga US$1,3 triliun, kedua adalah Jepang, US$1,1 triliun.

Ihwal besaran utang AS pada Saudi ini diungkapkan pertama kali oleh Bloomberg News setelah mengajukan permintaan pengungkapan dokumen negara berdasarkan undang-undang Kebebasan Informasi.

Saudi sangat istimewa. Karena berbeda dengan negara pengutang terbesar lainnya, Departemen Keuangan AS tidak mengungkapkan besaran utang Saudi sejak tahun 1970-an. Ini berdasarkan perjanjian antara AS dan Saudi pada 1973 demi menjaga hubungan baik kedua negara.

Pejabat Depkeu AS mengatakan, pengungkapan pekan ini demi "transparansi" data.


Portal Piyungan menuliskan,
ada kemungkinan pemerintah Raja Salman memiliki lebih banyak surat utang AS ketimbang yang diungkapkan awal pekan ini. Pasalnya bank sentral Saudi mencatatkan kepemilikan surat utang luar negeri hingga senilai US$587 miliar per Maret lalu (5x lebih besar dari data yang diungkap Depkeu AS). Biasanya bank sentral memarkir cadangan harta luar negeri mereka dalam bentuk surat utang AS.

Kemungkinan lainnya, lanjut Portal Piyungan, Saudi menggunakan taktik China. Para pengamat meyakini China memiliki lebih banyak surat utang AS dengan membelinya melalui rekening tunggangan di Belgia, negara kecil yang memiliki obligasi AS hingga lebih dari US$154 miliar pada Maret lalu.

Sejak akhir 2014, Saudi mencairkan lebih dari US$130 miliar surat utang luar negeri mereka, kemungkinan besar termasuk yang ada di AS, untuk membantu keuangan negara menyusul anjloknya harga minyak.

Ketegangan antara pemerintah Barack Obama dan Saudi yang terjadi belakangan ini membuat pemerintah Riyadh melancarkan ancaman. Menurut sumber Portal Piyungan April lalu, Arab Saudi mengancam akan menjual aset Amerika jika Kongres meloloskan undang-undang yang memperbolehkan para korban 9/11 menggugat negara lain. Sumber di Saudi mengatakan, Kerajaan tidak main-main dalam melancarkan ancaman tersebut.

Penjualan sejumlah besar surat utang AS dalam satu waktu akan menyebabkan nilai sekuritas terpuruk, mengancam stabilitas pasar finansial global. Hal ini juga bisa merusak keuangan Arab Saudi sendiri, membuat para ahli berkesimpulan ancaman itu tidak akan dilakukan.

Sumber: Portal Piyungan
Share



Tuesday, May 17, 2016

Meski Sempat Dilarang Presiden Jokowi, TNI-Polri Pastikan akan Tetap Sweeping PKI


Meski Sempat Dilarang Presiden Jokowi, TNI-Polri Pastikan akan Tetap Sweeping PKI


DETIKOMPAS - TNI dan Polri akan tetap melakukan aksi sweeping terhadap aktivitas PKI, hal ini terlihat dari komitment kedua instansi tersebut untuk tetap bekerja sama memberantas PKI.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengungkapkan bahwa kepolisian tidak mempermasalahkan jika TNI ikut menangkap orang-orang yang mengenakan atribut palu dan arit seperti lambang Partai Komunis Indonesia.

“TNI menganggap bahwa orang yang menggunakan atribut-atribut seperti PKI, lambang palu-arit, dianggapnya tertangkap tangan. Oleh karena itu, siapa saja yang menangkap tangan boleh melakukan penangkapan,” ujar Badrodin di Mabes Polri, sebagaimana dilansir kompas, Senin (16/5/2016).
Senada dengan Kapolri, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI akan tetap menjalankan undang-undang yang ada, yaitu melakukan penindakan terhadap aktivitas yang berhubungan dengan PKI.

Bahkan Jendral Gatot mengungkapkan bahwa siapa pun yang melihat adanya pelanggaran, bahkan masyarakat pun, wajib bertindak.

Polemik soal sweeping PKI menjadi bahan pembicaraan publik setelah Presiden Jokowi meminta Panglima TNI dan Kapolri menghentikan aksi sweeping PKI dengan dalih demokrasi. Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan TNI dan Polri untuk Hentikan Sweeping PKI.  [jurnalmuslim]
  • Artikel Lainnya >>

TNI AL Kerahkan Kekuatan Penuh ke Natuna, Ini Dia Perbandingan Kekuatan TNI AL dengan AL China