Saturday, December 19, 2015

Menyadari Popularitasnya Merosot , Jokowi Tumbalkan Jonan Untuk Pencitraan ?



DETIKOMPAS - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah menjalankan skenario Istana yang secara sepihak, dengan melarang keberadaan ojek online. Untuk selanjutnya, Jonan membatalkan keputusan itu karena Presiden Joko Widodo meminta aturan itu dicabut.

Analisis itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (18/12). “Peristiwa ojek online yang dilarang Menteri Jonan dan dibatalkan Jokowi, hanya skenario saja untuk menaikkan popularitas Jokowi,” kata Muslim Arbi.

pasang iklan baris gratis 



 Muslim menilai, saat ini Jokowi butuh daya dorong untuk menaikkan popularitas, salah satunya dengan skenario Jonan. “Jonan yang dikorbankan dan Jokowi jadi pahlawannya. Lihat saja setelah Jokowi membatalkan itu, pendukung Jokowi mengucapkan terima di media sosial,” jelas Muslim.

Menurut Muslim, sangat tidak masuk akal seorang menteri tanpa konsultasi terlebih dulu dengan presiden. “Menteri itu bawahan Presiden, berbagai aturan terutama yang menyangkut orang banyak pasti konsultasi dengan Presiden,” pungkas Muslim.

Sebelumnya, Menhub Ignasius Jonan mencabut larangan beroperasinya ojek online, termasuk Go-Jek, Grabbike dan lainnya. Jonan menegaskan, Kemenhub untuk sementara mempersilakan Go-Jek dan lainnya beroperasi.

“Ojek dan transportasi umum berbasis aplikasi dipersilakan tetap beroperasi sebagai solusi sampai transportasi publik dapat terpenuhi dengan layak,” kata Jonan di Jakarta (18/12).

Jonan membatalkan larangan itu setelah Presiden Jokowi meminta peraturan pelarangan ojek online itu dicabut. Pasca pembatalan itu di media sosial banyak yang mengucapkan terima kasih kepada mantan Wali Kota Solo itu.